TANGSEL - Tumbuh suburnya praktik panti pijat liar di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sulit untuk dibendung. Kebanyakan usaha berkedok pijat tradisional itu selalu menawarkan jasa esek-esek kepada pelanggan yang datang.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, pemilik panti pijat maupun para terapis akan mendapat penghasilan berlipat jika pelanggan meminta dipuaskan nafsu birahinya. Sontak, hal demikian menjadi alasan mengapa terapis kerap menggoda tiap tamu yang datang.
Meski tarifnya berbeda-beda, namun paling sedikit tiap terapis akan mengantongi pendapatan sekira Rp300-400 ribu dari pelayanan plus-plus kepada seorang pelanggan. Dari jumlah itu, ada setoran kepada sang "mami" (pemilik) sekira 30 persennya.
"Satu tamu kita dapat Rp300 ribuan, tapi tergantung sih, kadang kita lihat-lihat tamunya juga. Kalau baru, ya bisa dapat 400 ribu sampai 500 ribu (rupiah), tapi kalau sudah langganan ya dia pasti paham harganya," terang Ra (26), salah satu terapis panti pijat di kawasan Pondok Aren, Kamis (14/3/2019).