SEMARANG - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia Arief Budiman mengatakan, kesiapan penyelenggaraan Pemilu 2019 secara umum sudah mencapai 80 persen.
"Sudah 80 persen, satu bulan ini akan selesaikan apa yang harus diselesaikan dan tepat waktu," kata Arief dalam Seminar Nasional "Prospek Demokrasi Elektoral Indonesia Dalam Penyelenggaraan Pemilu 2019" di Semarang seperti dikutip Antara, Selasa (19/3/2019).
Menurut dia, proses penganggaran, regulasi, logistik, hingga proses produksi surat suara telah selesai. "Proses produksi sudah selesai, tinggal distribusi," ujarnya. (Baca Juga: Ma'ruf Amin Minta Santri Madura Pegang Tiga Prinsip)
Ia menegaskan, penyelenggara pemilu harus berhasil menyelenggarakan pemilu dengan baik. Untuk itu, pelaksanaan pemungutan suara tidak boleh terlambat, apalagi gagal.
"Terlambat saja tidak boleh, apalagi sampai gagal. Kalau gagal menyelenggarakan pemilu presiden, maka di hari yang sudah ditentukan kita tidak akan memiliki presiden," katanya dalam seminar yang digelar Asosiasi Ilmu Politik Indonesia tersebut.
(Baca Juga: Safari Politik ke Madura, Ma'ruf: 2014 Kalah, Sekarang Jokowi Harus Menang Banyak)
Kasus semacam itu, lanjut dia, pernah terjadi di salah satu kabupaten di Papua yang hingga dua tahun tidak memiliki DPRD. Ia menegaskan kepada para penyelenggara pemilu untuk menjaga integritas pemilu dengan prinsip kerja jujur, mandiri dan akuntabel.
(Arief Setyadi )