Pendekatan Militer Tidak Menyelesaikan Persoalan
Direktur Lembaga Studi dan Advokasi HAM (ELSHAM) Papua Matheus Adadikam mengatakan pendekatan militer di Bumi Cenderawasih tidak akan menyelesaikan persoalan dan pemerintah perlu melakukan pendekatan yang lebih manusiawi.
"Pasukan banyak datang, tapi kenyataannya seperti ini (ada anggota TNI dan polisi yang tewas). Keamanan itu tidak terjamin," katanya saat dikonfirmasi BBC News Indonesia, Rabu 20 Maret 2019.
Menurut pengamatan Matheus, pemerintah provinsi, kabupaten, dan pemerintah pusat tidak pernah mendapatkan titik temu untuk menyelesaikan persoalan Papua, khususnya di Kabupaten Nduga.
"Saya kira ini antara provinsi, kabupaten yang bersangkutan, dan Jakarta harus duduk sama-sama, karena selama ini tidak ada duduk sama-sama," katanya.
Walaupun ditolak Pemerintah Indonesia, sudah ada usulan dari sejumlah pihak agar pemerintah menarik pasukan TNI dan Polisi dari wilayah pecahan Kabupaten Jayawijaya ini.
Staf Khusus Presiden Kelompok Kerja Papua Lenis Kogoya mengklaim telah menyampaikan usulan ini kepada Presiden Joko Widodo. "Sudah laporkan saya, cuma Pak Presiden belum kasih petunjuk," katanya kepada BBC News Indonesia, Rabu 20 Maret 2019.
Lebih lanjut, Lenis mengatakan usulan yang disampaikan ke Presiden Jokowi antara lain membentuk tim khusus dari perwakilan adat, agama, dan pemerintah daerah.
"Kalau pendekatan dengan militer, dengan kekerasan, itu tidak akan mungkin akan selesai," katanya.
Lenis mengatakan ada pihak yang tidak setuju dengan gagasannya, tanpa menyebutkan pihak yang dimaksud.
"Itu tidak bagus. Tanggapannya juga dibilang tidak logis, sekarang akibatnya kan sekarang jadi korban orang," tambahnya.
"Saya bicara seperti dibilang orang mendukung (OPM-red) lah, mendorong dan sebagainya. Nah, itu salah bahasanya itu. Ini kan saya bicara untuk nyawa orang," tutur Lenis.
Menko Polhukam Wiranto: Penarikan Pasukan TNI dari Nduga Tak Logis
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyebut penarikan pasukan TNI dari Kabupaten Nduga tidak logis.
Kepada media, ia mengatakan kehadiran TNI di Papua terkait keamanan nasional.
"Karena tumpah darah berbagai wilayah yang terganggu, ada warga negara terganggu, membutuhkan polisi hadir, membutuhkan TNI hadir. Kita hadirkan di sana," katanya di hadapan wartawan, pekan lalu.
(Hantoro)