Dia mengaku membalas email itu dengan ucapan "terima kasih" seperti yang dilakukannya terhadap pemberi sumbangan lainnya.
Namun demikian, "Saya tidak ada hubungannya dengan serangan teror tersebut," kata Sellner, seraya menambahkan bahwa organisasinya adalah kelompok anti-imigran yang menempuh jalan damai.
Dia mengatakan tim penyelidik menggerebek flatnya di Ibu kota Austria, Wina, Senin lalu dan menyita telepon, komputer, dan perangkat lainnya.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Austria, Christoph Pölzl mengatakan penggerebekan itu dilakukan oleh pasukan anti-teror atas perintah Kantor Kejaksaan Kota Graz, yang tengah menyelidiki kasus tersebut.
Juru bicara Kejaksaan Austria mengatakan mereka mencermati alamat email yang mencurigakan saat menyelidiki sumbangan sekitar $ 1.700 atau sekitar Rp 240 juta ke rekening organisasi IBO.
