Dalam mengimplementasikan kehidupan kebangsaan sesuai dengan ideologi Pancasila, Ace mengatakan, pemerintahan Jokowi mendorong semangat kebhinekaan dan kemajemukan. Perbedaan dalam kemajemukan bukan menjadi sumber masalah jika diikat oleh Ketunggal-ikaan, sebagai sesama saudara sebangsa setanah air.
"Untuk itu, pemerintahan Jokowi-Kiai Ma’ruf, terus mendorong semangat toleransi, kerukunan, dan persaudaraan. Untuk itu, kami akan melakukan antara lain: Memperkuat moderasi (Wasathiyyah) sebagai karakter beragama bangsa Indonesia," ujarnya.
Selain itu, juga memperkuat modal sosial yang hidup dalam masyarakat, yaitu menumbuhkan semangat gotong royong, musyawarah, dan kebhinnekaan yang ika, memperbanyak program pertukaran pomade lintas agama, lintas etnis dan budaya, dan ruang dialog antarwarga.

(Baca Juga: Jokowi: Menyebar Hoaks adalah Cara Berpolitik yang Tidak Beretika)
Pemerintahan Jokowi-Kiai Ma’ruf juga akan terus melakukan revitalisasi revolusi mental. Perubahan mental karakter bangsa dari mental karakter yang negatif ke mental karakter yang positif harus menjadi strategi pembangunan manusia dan kebudayaan yang terus-menerus diinternalisasi dalam sistem pembangunan.
"Sehingga menjadi sistemik serta mengalami pembudayaan dalam perilaku sehari-hari. Revitaliasi Revolusi mental itu dilakukan dalam sistem pendidikan, dengan menekankan nilai-nilai integritas, etos kerja, gotong royong, dan budi pekerti dalam pembelajaran," kata dia.
Revolusi Mental juga akan diimplementasikan dalam tata kelola pemerintahan dengan pembudayaan nilai-nilai transparansi dan akuntabilitas. Selain itu, Revolusi Mental dalam sistem sosial dengan pembudayaan nilai-nilai luhur bangsa dalam institusi keluarga dan interaksi antarwarga.
(Angkasa Yudhistira)