Krisis Listrik Venezuela, Maduro dan Guaido Saling Tuduh

Apa yang Terjadi?

Listrik padam terjadi di Caracas sekira pukul 13.20 pada Senin 25 Maret 2019. Pemadaman menyebabkan kekacauan ketika sistem transportasi umum metro ditutup dan ribuan orang harus pulang berjalan kaki atau menumpang bus.

Menteri Informasi Jorge Rodríguez, seperti dikutip oleh kantor berita Efe, mengatakan bahwa listrik sempat pulih sekira empat jam kemudian, tetapi dipadamkan lagi pada pukul 21.50.

Sebelumnya, dia muncul di televise pemerintah untuk mengulangi pernyataan apa yang disebutnya sebagai sabotase oleh kubu oposisi, dan bukan karena kurangnya pemeliharaan yang memadai sehingga menyebabkan pemadaman listrik.

Jorge Rodríguez juga mengatakan bahwa para peretas menyerang jaringan komputer di bendungan pembangkit listrik tenaga air utama Venezuela.

Ia mengklaim bahwa kasus pemadaman listrik pertama telah diperbaiki. Namun pada pemadaman listrik kedua, mereka mengaku belum mampu memulihkannya.

Wartawan surat kabar Guardian Inggris melalui cuitannya di Twitter dari Caracas mengabarkan bahwa akibat daya listrik yang rendah, para pemirsa TV tidak bisa melihat tayangan pidato Jorge Rodríguez karena gambarnya buram.

Sementara Menteri Energi dan Pertambangan Brasil Bento Albuquerque mengatakan bahwa sejak 7 Maret, Venezuela gagal memenuhi komitmennya untuk memasok listrik ke negara bagian Roraima di Brasil Utara.

Dia mengatakan Brasil tengah membangun saluran transmisi untuk menghubungkan Roraima ke seluruh jaringan listrik di Brasil pada paruh kedua tahun ini dan diharapkan selesai pada 2021 sehingga tidak tergantung pada Venezuela.

Bento Albuquerque menambahkan bahwa Brasil juga akan mencari jalan keluar melalui opsi energi terbarukan, seperti angin dan matahari, sebagai alternatif lain agar tidak mengandalkan pasokan daya listrik dari Venezuela.

(Hantoro)