“Karena banyak didatangi warga Papua Nugini, transaksi di Kampung Mosso juga unik. Mata uang Papua Nugini, Kina, juga bisa digunakan di sini. Namun, dengan perhitungan tertentu. Yang jelas, kehadiran warga mereka di sana ikut menggerakan perekonomian dengan beragam transaksinya. Pada hari tertentu, warga Papua Nugini ini masuk ke Papua untuk membeli beragam kebutuhan sehari-hari,” papar Ricky lagi.
Memiliki tanah yang subur, masyarakat Kampung Mosso sangat mengandalkan pertaniannya. Hasil dari aktivitas bertani tersebut langsung dijual ke Vanimo, Papua Nugini. Selain bertani dan berkebun, masyarakat juga menokok sagu, mencari ikan di sungai, hingga berburu. Dengan keunikannya, Menteri Pariwisata Arief Yahya pun menegaskan, Kampung Mosso dan Festival Crossborder Skouw sebagai destinasi lengkap.
“Festival Crossborder Skouw dan Kampung Mosso ini paket lengkap berwisata. Pengunjung atau para wisatawan memiliki ragam pilihan atraksi. Selain bergembira, wisatawan ini bisa belajar dari fenomena budaya di Kampung Mosso. Beragam latar belakang suku bangsa dan budaya bisa berdampingan secara damai di sana. Silahkan datang ke Skouw dan nikmati experience terbaiknya,” tutupnya.
(Fahmi Firdaus )