Ketua Umum (nonaktif) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengatakan, penghadangan itu justru nampak aneh. "Itu yang aneh, saya sudah selesai kampanye di Sumenep, lapangan penuh, saya pulang, ziarah. Ziarah kok dihalangin," kata dia.
Menurut dia, rakyat Madura saat ini justru mendukung Ma'ruf. Aksi penghadangan di Pamekasan merupakan aksi dari sedikit orang di Pulau Madura.
"Itu orang yang kurang paham kontestasi pemilu. Itu kan soal bagaimana bersaing dengan sehat bermartabat. Kalau cara seperti itu kan tidak sehat," kata dia.
Ma'ruf mendorong setiap pihak untuk tenang dan tidak tersulut atas aksi penghadangan yang tidak terpuji itu.
"Agar semua tetap tenang tidak terprovokasi," ujarnya.
(Qur'anul Hidayat)