Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Surat SBY soal Politik Identitas, Kritik Prabowo atau demi Elektabilitas Demokrat?

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Senin, 08 April 2019 |09:17 WIB
Surat SBY soal Politik Identitas, Kritik Prabowo atau demi Elektabilitas Demokrat?
SBY (Okezone)
A
A
A

"Demokrat ingin mencitrakan diri sebagai partai moderat, tapi karena mengusung Prabowo, boleh jadi mereka menilai citra itu tergerus," kata Hurriyah.

aat dikonfirmasi, Ketua Dewan Kehormatan Demokrat, Amir Syamsuddin, membantah SBY tengah bersiasat. Ia berkata, sejak didirikan awal dekade 2000-an lalu, Demokrat memang konsisten menjunjung nilai keberagaman.

"Selama 10 tahun pemerintahan SBY dan sesudahnya, semboyan partai nasionalis religius kami tempatkan sebagai pegangan. Kami menghindari ciri-ciri politik yang menonjolkan identitas."

"Belum pernah kami menggunakan politik identitas karena kami sangat menjaga perasaan saudara kami yang minoritas tapi tetap bagian dari bangsa ini," ujar Amir melalui sambungan telepon.

Apa tanggapan Gerindra?

Pimpinan Gerindra menilai kekhawatiran SBY soal politik identitas dalam kampanye Prabowo tidak terwujud. Gelaran itu disebut pendukung Prabowo dari lintas agama dan suku.

"Kampanye ini tidak satu pihak. Ada perwakilan partai koalisi dan berbagai unsur relawan," kata Ferry Juliantono, Wakil Ketua Gerindra.

Ferry menampik kesan politik identitas dalam kampanye yang menayangkan pidato Rizieq Shihab, pimpinan Front Pembela Islam.

Dalam rekaman video, Rizieq antara lain berkata, "Kita putihkan dengan semangat perubahan untuk menuju Indonesia yang lebih baik.

"Ayo kita jihad kawal TPS, jihad kawal kotak suara, jihad wujudkan pemilu jujur dan adil. Takbir, takbir, takbir. Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar!"

Rizieq pun mengajak pendukung Prabowo menyanyikan lagu Aksi Bela Islam.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement