Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Gaya Kampanye Jokowi dan Prabowo: Antara Kalem hingga Emosional

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Kamis, 11 April 2019 |09:24 WIB
Gaya Kampanye Jokowi dan Prabowo: Antara Kalem hingga Emosional
Joko Widodo dan Prabowo Subianto. (Foto: Okezone)
A
A
A

PADA hari-hari terakhir kampanye pemilihan presiden, kedua calon menyuguhkan gaya kontras. Joko Widodo dinilai bergaya kalem, sedangkan Prabowo Subianto dianggap lebih emosional.

Tim sukses kedua kubu menyebut itu karakter yang melekat, tapi pengamat menyebutnya sebagai langkah untuk "membangun branding".

"Ibu pertiwi sedang diperkosa," seru Prabowo dalam kampanye di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu 6 April 2019.

Tangan kanannya menunjuk-nunjuk, suaranya lantang. "Lima persen ndasmu (kepalamu)," kata Prabowo lagi dalam kampanye yang sama.

Berselang sehari, di Yogyakarta, Prabowo menggebrak podium berkali-kali. Sang capres juga melontarkan diksi bajingan. Meme-meme lantas bermunculan selepas aksi gebrak podium itu.

Sebagian warganet mengkritik gaya tersebut sebagai emosi yang tak terkontrol dan kurang pantas. Sebagian lainnya menyebut aksi itu mencerminkan Prabowo "yang tegas".

"Proposional saja, ada guyonnya," kata Anggawira dari Gerindra, partai yang mengusung Prabowo, tentang aksi gebrak podium.

Ia membantah bahwa Prabowo emosional. "Dalam koridor yang harus dipahami sebagai sebuah ekspresi oke-oke saja," lanjut Anggawira menjawab pertanyaan tentang diksi ndasmu dan bajingan yang terlontar dari Prabowo. "Sudah lebih humanislah."

Capres 02 Prabowo Subianto. (Foto: Ist)

Di kubu lain, capres petahana Joko Widodo menyambut "kemarahan" Prabowo dalam kampanye dengan kalimat-kalimat sindiran.

Dalam kampanye maraton yang di sejumlah daerah, Jokowi mengatakan pemilu harus gembira atau jangan suka ada yang marah-marah.

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Lena Maryana Mukti, mengklaim Jokowi sejak awal, bahkan sejak Pemilu 2014, telah menyampaikan narasi yang sama.

Ia menjelaskan apa yang disampaikan Jokowi tidak semata-mata merespons gaya Prabowo.

"Jauh sebelum ada kasus yang dipertontonkan Pak Prabowo kan (Jokowi) sudah mengajak bahwa pemilu ini adalah adu gagasan, adu program, pemilu yang menggembirakan, bukan yang menakut-nakuti," kata Lena.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement