Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Gaya Kampanye Jokowi dan Prabowo: Antara Kalem hingga Emosional

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Kamis, 11 April 2019 |09:24 WIB
Gaya Kampanye Jokowi dan Prabowo: Antara Kalem hingga Emosional
Joko Widodo dan Prabowo Subianto. (Foto: Okezone)
A
A
A

Dibuat-buat?

Pakar komunikasi dari Universitas Diponegoro, Turnomo Raharjo, membandingkan Prabowo dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), presiden dua periode yang juga pernah menjadi tentara.

"SBY kan sama sekali tidak menunjukkan militer yang terkesan garang, gaya berkomunikasinya santun, dengan pilihan kata yang banyak," katanya.

Turnomo melihat gaya komunikasi kedua capres dalam berkampanye tak sepenuhnya menunjukkan karakter yang melekat, tetapi bisa dibuat-buat.

"Ketika konteks berbicara di depan umum seperti yang ditunjukkan oleh kandidat sebenarnya lebih menujukkan pada konteks, kapan harus menyampaikan sesuatu dengan cara yang berbeda-beda, tidak bisa jadi ukuran yang bersangkutan seperti itu," kata Turnomo.

"Dengan gaya seperti itu dan pilihan kata seperti itu (ndasmu) itu supaya orang memberi perhatian, berbeda dengan cara yang datar-datar saja," tambahnya.

Sayangnya pilihan gaya Prabowo, kata Turnomo, cenderung "tidak disukai publik". Menurutnya, kata-katanya cenderung tak pantas, terutama jika ingin merebut hati orang Jawa.

Pun gaya Joko Widodo yang merespons gaya marah-marah Prabowo. Menurut Turnomo, Jokowi sesungguhnya tak sesantai itu.

"Menarik, dia bisa mempermainkan beberapa gaya, tidak hanya satu gaya. Kalau Prabowo menggunakan satu gaya, keras cenderung kasar, yang dilakukan Jokowi kadang ada kerasnya, tapi bisa lembut. Menggunakan gaya komunikasi yang berbeda untuk konteks berbeda."

Strategi komunikasi Jokowi dalam merespons Prabowo, kata Turnomo, membuatnya lebih unggul.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement