 
                
            Menurut Rudi, sisa undecided voter yang tinggal satu digit sebesar 9,6 persen akan terbagi ke kedua paslon. Jika diekstrapolasikan, Jokowi-Ma’ruf berpeluang mendapat elektabilitas hingga 61,1 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi bisa memperoleh hingga 38,9 persen.
Baca juga: Jokowi Tanya Apa yang Akan Dilakukan Prabowo-Sandi soal Pengembangan eSport? Ini Jawabannya
“Sangat berat bagi Prabowo-Sandi dapat mengejar elektabilitas Jokowi-Ma’ruf,” tegas Rudi.
Kenaikan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf berkorelasi dengan meningkatnya kepuasan terhadap kinerja pemerintah. Sebelumnya kepuasan publik cenderung menurun sejak bulan Oktober 2018, tetapi kini mulai pulih. Kepuasan mencapai 71,2 persen, masih di bawah nilai tertinggi pada Agustus 2018 sebesar 72,9 persen.
Sosok capres masih menjadi faktor utama yang mendongkrak elektabilitas dua partai politik (utama) pengusung paslon. Sempat menurun elektabilitasnya sejak bulan Januari, elektabilitas PDIP kembali naik menjadi 27,2 persen dan diprediksi memenangkan Pileg 2019. Gerindra menyusul sebagai runner up dengan elektabilitas 14,7 persen.
Baca juga: Prabowo: Ekonomi Digital Bagus, Tapi...