JAKARTA – Pemilihan Umum (Pemlilu) 2019 di Irak berjalan terlaksana dengan baik dan lancar, tanpa ada hambatan, gangguan, maupun ancaman, meski negara itu sedang dilanda perang dengan organisasi teror ISIS.
Warga Negara Indonesia di Provinsi Erbil, Irak menyalurkan hak pilihnya dalam Pemilu 2019 melalui TPSLN pada tanggal 12 April 2019, menurut pernyataan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Bagdad, Senin (15/4/2019).
Sebanyak 137 WNI yang tinggal di Erbil dan sekitarnya yang menyalurkan hak pilihnya. Para WNI tersebut merupakan pekerja domestik pada keluarga-keluarga Kurdistan, pekerja proyek bandara Erbil, pekerja profesional, dan ibu-ibu rumah tangga yang bersuamikan warga Kurdistan.
Duta Besar RI untuk Republik Irak, Bambang Antarikso, menggunakan hak pilihnya di TPSLN Erbil, sekaligus untuk memantau jalannya penyelenggaraan pemungutan suara dan menemui WNI di wilayah yang merupakan kantong keberadaan masyarakat Indonesia terbesar di Irak.
Kegiatan Pemilu 2019 di Erbil juga mendapat liputan dari media setempat.
Baca: Jelang Pencoblosan, Pemerintah Pastikan Tak Ada Eksodus Warga ke Luar Negeri
Baca: WNI di Sydney Minta Pemungutan Susulan, KPU: Tunggu Lampu Hijau dari Bawaslu
Penyelenggaraan pemungutan suara pada TPSLN Erbil ini mengakhiri rangkaian kegiatan Pemilu tahun 2019 pada PPLN Baghdad, yang dilakukan mulai tanggal 8 April 2019 hingga 12 April 2019.

Dalam penyelenggaraan Pemilu tahun 2019, PPLN Baghdad menggunakan Metode Pemungutan Suara Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) di Erbil dan Kotak Suara Keliling (KSK) untuk menjangkau masyarakat Indonesia di kota-kota lainnya, masing-masing di Baghdad, Basra, Karbala, Najaf, dan Sulaymaniyah.
Metode pemungutan suara melalui KSK ini dilakukan karena jumlah WNI di provinsi-provinsi tersebut yang tidak terlalu banyak, beberapa di antaranya yang mengalami kesulitan untuk mendatangi TPSLN. Hal ini mengingat situasi keamanan yang belum sepenuhnya kondusif.
Lancarnya proses pemungutan suara tidak terlepas adanya dukungan berbagai pihak termasuk aparat keamanan setempat. Bahkan penyelenggaraan Pemilu 2019 telah dijadikan sebagai ajang pertemuan dan silaturahmi masyarakat Indonesia di masing-masing provinsi.
Beberapa pekerja domestik mengajak majikannya untuk mengenalkan bagaimana proses “Pesta Demokrasi Rakyat Indonesia” dilangsungkan tanpa menonjolkan perbedaan pilihan.
Secara keseluruhan, dari 413 WNI yang tercatat dalam DPT, sebanyak 243 WNI telah menyalurkan hak pilihnya.
(Rachmat Fahzry)