BENGKULU - Hujan deras dengan intensitas tinggi disertai angin kencang yang menerjang wilayah Bengkulu menyebabkan banjir dan tanah longsor di delapan kabupaten dan kota, Sabtu (27/4/2019).
Akibat bencana alam tersebut, ribuan pemukiman penduduk terendam banjir, akses jalan terputus, sarana dan prasarana umum pun ikut terendam, seperti di Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu Selatan, Kepahiang, Rejang Lebong, Lebong, Bengkulu Utara, dan Kaur.
''Akibat bencana alam banjir dan tanah longsor, pemukiman warga terendam banjir, akses jalan terputus dan sarana dan prasaranan umum terendam,'' kata Kepala BPBD Provinsi Bengkulu, Rusdi Bakar.
Dua Warga Kota Bengkulu Meninggal Dunia
Sejumlah wilayah di Kota Bengkulu terendam banjir, seperti Kelurahan Bentiring, Tanjung Agung, Surabaya, Rawa Makmur, Sawah Lebar dan Semarang. Di Bentiring, permukiman 500 KK terendam banjir sehingga 1.200 jiwa terpaksa mengungsi. Tidak hanya itu, di daerah itu sebanyak 4 RT tenggelam, ditambah 1 RT masih terisolir dan belum dapat dievakuasi.
Tidak hanya itu, ruas jalan simpang Nakau-UNIB terendam banjir dengan ketinggian sekira 1 meter, lalu jalan Semarang-Tugu Hui terendam di Simpang Korpri. Akibatnya arus Lalin di wilatah tersebut terputus. Bahkan, di daerah itu 1 unit truk terjebak banjir.
Bencana banjir juga merendam pemukiman penduduk di Kelurahan Tanjung Agung, ribuan rumah terendam, pintu air Bendungan jebol, jalan penghubung antar kelurahan teremdam sepanjang 1 kilometer (km). Akibatnya, lalu lintas terputus. Bahkan, satu unit motor hanyut. Bencana itu juga menyebabkan warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Banjir juga meremdam pemukiman penduduk di Kelurahan Surabaya. Akibatnya, warga di wilayah itu terpaksa mengungsi. Lalu, di Kelurahan Sawah Lebar, 2 orang meninggal dunia atas nama Andika bin Mus (11) dan Migel bin Sahlan (11), akibat banjir. Di wilayah ini 30 KK terdampak banjir.
Tidak hanya itu, bencana alam juga melanda Kelurahan Semarang. Di mana di kelurahan itu masyarakat terjebak banjir. Bahkan, dua orang dinyatakan hilang. Sementara, di Kelurahan Rawa Makmur, jalan lintas penghubung antara kecamatan ikut teredam dengan kedalaman sekira 0,5 meter. Sehingga arus lalu lintas macet parah.
Banjir di Bengkulu Utara, Dua Oprit Terputus, Satu Jembatan Amblas
Tidak hanya di Kota Bengkulu, bencana alam banjir dan longsor juga menerjang Kabupaten Bengkulu Utara. Di mana di daerah ini sedikitnya enam kecamatan teredam banjir. Seperti di Tanjung Agung Palik, Gunung Selan, Giri Mulya, Kerkap, Lais dan Kecamatan Argamakmur.
Di Kecamatan Tanjung Agung Palik, akibat derasna debit air membuat oprit (sambungan antara jalan dan jembatan) terputus, lalu lintas di Tanjung Agung Palik-Gunung Selan terputus total. Sehingga membutuhkan jembatan bailey. Saat ini petugas Polisi, Dishub dan relawan BPBD standby di lokasi.
Sementara di Kecamatan Kerkap, jembatan amblas yang merupakan jalan penghubung Kerkap – Lais. Bahkan, banjir membuat arus lalu lintas menjadi terhambat di Lais – Kota Argamakmur, Bengkulu Utara.
Banjir di Bengkulu Tengah, Empat Warga Tewas, Satu Hilang
Bencana alam banjir dan tanah longsor tidak hanya menerjang Kota Bengkulu dan Bengkulu Utara. Banjir juga melanda Kabupaten Bengkulu Tengah. Di mana jalan lintas penghubung Kota Bengkulu menuju Kabupaten Kepahiang, Bengkulu dan Sumatera Selatan ditimbun longsor sebanyak tiga di KM 34.
Tidak hanya itu, di kecamatan Talang Empat, warga yang terdampak banjir mengungsi ke tempat yang lebih aman. Di mana di lokasi itu telah diterjunkan perahu karet. Sementara di desa Tanjung Sakti Kecamatan Pondok Kelapa, air sudah setinggi atap.
Lalu, di desa Batu Beriang, akses jalan putus total. Di daerah ini longsor menerjang di 4 titik. Meskipun demikian, alat berat eskavator untuk pembersihan material longsor dan akses lalin sudah lancar.
Longsor juga menerjang daerah Kelindang - Susup yang merupakan jalan provinsi. Akibatnya, akses jalan putus total. Di mana longsor terjadi di 4 titik, saat ini sedang diatasi dengan menurunkan alat berat eskavator.
Di Nakau, banjir menggenangi rumah setinggi sekira 3 meter, begitu juga jalan. Dampaknya, warga setempat mengungsi. Kemudian, ruas jalan Tugu Hiu-Kroya (jembatan pagar jati, jalan provinsi), satu orang warga dinyatakan hanyut hingga saat ini belum ditemukan. Sementara akses jalan terputus. Lalu, di Padang Jati, Perkat, Arga Indah, Kerta Pati, empat warga meninggal dunia akibat bencana banjir.
Banjir di Kabupaten Kepahiang, Dua Orang Meninggal Dunia
Bencana alam banjir dan tanha longsor juga menerjang Kabupaten Kepahiang, Bengkulu. Di mana jembatan Air Musi di Desa Tebat Monok penghubung antara Kepahiang, Bengkulu menuju Sumatera Selatan tidak dapat dilewati. Selain melumpuhkan jalan penghubung, bencana banjir juga memakan korban di desa Suro Kabupaten Kepahing, di mana dua orang meninggal.