BENGKULU – Korban bencana alam banjir bandang dan tanah longsor di Provinsi Bengkulu bertambah menjadi 25 orang meninggal dunia. Jumlah itu didapati setelah ditemukannya jasad bayi bernama Kanelo Alfareza (1,5 bulan), yang merupakan korban tanah longsor.
Korban dinyatakan hilang sejak Sabtu 27 April 2019. Sebelumnya pada Jumat, 26 April 2019, banjir bandang dan tanah longsor menerjang wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah. Bayi korban dampak bencana alam itu merupakan anak dari pasangan suami istri (pasutri) Aidil Aksa (34) dan Mira Samita (20), warga Desa Susup, Kecamatan Merigi Sakti, Bengkulu Tengah.
Pasutri itu sebelumnya ditemukan meninggal dunia dalam bencana alam di Bengkulu Tengah. Jenazah bayi laki-laki korban bencana alam itu ditemukan tidak bernyawa di Desa Talang Boseng, Kecamatan Pondok Kelapa, Bengkulu Tengah. Tepatnya, jenazah bayi itu dtemukan di dekat jembatan di desa tersebut atau berjarak sekira puluhan kilometer dari lokasi kejadian.
''Jasad bayi laki-laki atas nama Kanelo Alfareza, sebelumnya sempat masuk dalam daftar korban hilang. Jenazah ditemukan warga di dekat Jembatan Desa Talang Boseng Kecamatan Pondok Kelapa, Bengkulu Tengah,'' ujar Koordinator Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BPBD Provinsi Bengkulu, Indi Sastrawijaya, Selasa (14/5/2019).