Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Bencana 30 Tahun Itu Kembali Menyapu Ratusan Rumah di Bengkulu

Demon Fajri , Jurnalis-Selasa, 14 Mei 2019 |04:37 WIB
Bencana 30 Tahun Itu Kembali Menyapu Ratusan Rumah di Bengkulu
Rumah yang Terdampak Banjir Bandang di Desa Genting, Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu (foto: Demon Fajri/Okezone)
A
A
A

BENGKULU - Genting merupakan salah satu Desa di Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu. Daerah ini menjadi lokasi terparah banjir bandang yang menerjang provinsi berjuluk ''Bumi Rafflesia'' pada Jumat 26 April 2019. Beruntung, dalam bencana itu tidak korban jiwa.

Desa di Kecamatan Bang Haji itu luluh lantah dilumat banjir bandang yang membawa berbagai material. Kayu dan pepohonan yang disertai lumpur. Lumatan banjir bandang itu menyapu pemukiman penduduk yang dihuni 107 kepala keluarga (KK) di wilayah itu.

Baca Juga: Cerita di Balik Pencarian Korban Longsor Dekat Gunung Bungkuk Bengkulu 

Terjang banjir bandang itu membuat pemukiman penduduk dipenuhi material lumpur dengan ketinggian sekira 30 sentimeter hingga 50 meter. Begitu juga sarana ibadah, pendidikan dan kantor desa. Banjir bandang itu dipicu luapan aliran Sungai Lemau yang berada di daerah itu.

Rumah yang Terdampak Banjir Bandang di Desa Genting, Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu (foto: Demon Fajri/Okezone)	 

Lumatan banjir bandang yang menerjang desa itu merupakan banjir terparah sepanjang 30 tahun terakhir. Air yang membawa material lumpur itu datang secara tiba-tiba, pada Jumat 26 April 2019, sekira pukul 22.01 WIB.

Dalam hitungan menit, air luapan dari Sungai Lemau itu membanjiri seluruh pemukiman penduduk di daerah itu. Ketinggian air yang mencapai 3 meter hingga 4 meter langsung meredam ratusan pemukiman penduduk.

Terjangan banjir bandang yang datang secara tiba-tiba itu mirip suara gemuruh ombak terdengar sangat kencang. Air luapan Sungai Lemau pun langsung memutuskan aliran listrik di wilayah itu. Ratusan kepala keluarga (KK) langsung berlarian menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi di daerah tersebut.

"Air sampai ke rumah sekira pukul 10 malam. Satu jam kemudian air sudah sampai ke atap rumah-rumah warga. Warga mendengar air yang datang seperti gemuruh ombak. Dalam hitungan menit air sudah tinggi," cerita Wagiman, warga Desa Genting kecamatan Bang Haji, Kabupaten Bengkulu Tengah, Minggu 13 Mei 2019.

"Suasana waktu itu gelap. Kami hanya memikirkan keselamatan keluarga, berenang mencari dataran tinggi dan tak bisa menyelamatkan harta benda," lanjut Wagiman.

Dari 107 KK yang ada di desa itu hanya lima 5 KK yang tak terdampak keganasan banjir bandang. Luapan air dari banjir bandang yang melululantakan kawasan itu baru surut dua hari kemudian atau Minggu 28 April 2019.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement