Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pilpres 2019, IT KPU, dan Tuduhan Kecurangan

Opini , Jurnalis-Rabu, 01 Mei 2019 |14:38 WIB
Pilpres 2019, IT KPU, dan Tuduhan Kecurangan
Praktisi dan pengamat ICT & Ekraf, Hasnil Fajri. (Ist)
A
A
A

Jadi tidak mungkin server KPU diatur dan dimanipulasi oleh hacker untuk memenangkan salah satu paslon. Worse case katakankah portal KPU diretas, kan mekanisme penghitungan suara yang dilakukan secara manual, membuat serangan-serangan hacker ke sistem tidak mempengaruhi hasil akhir penghitungan. Hasil pemilu akhir akan dilakukan berdasarkan rapat pleno berjenjang yang sedang berjalan mulai Jumat, 19 April di kantor kecamatan. Yang critical justru proses rekap manual C1 di kecamatan (khususnya).

Mohon kepada semua pihak untuk menahan diri dan jangan menuduh KPU curang & IT KPU tidak aman dan bisa dimanipulasi.

Tidak perlu juga SOS minta bantuan negara lain untuk membantu KPU, selain Indonesia negara berdaulat dan pemilu urusan dalan negeri juga ahli IT di KPU mampu menanganinya. Ada Bawaslu, Ada saksi dari masing-masing paslon capres-cawapres, ada saksi dari partai, dan ada partisipasi masyarakat membantu mengawasinya dan juga ada lembaga pemantau pemilu dari luar negeri yang mengawasinya.


Baca Juga : Di Ujung Pesta Rakyat

Jika dicurigai adanya kecurangan segera laporkan ke Bawaslu dan polisi dengan bukti dan fakta yang ada biar diproses hingga tuntas.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement