Dia menambahkan, diskusi dalam Pusat Pengendalian Asap Lintas Batas ASEAN sejatinya berjalan dengan lancar tapi pembahasan soal ahli cuaca yang berperan dalam ACCTHPC belum menemui titik temu. "Diskusinya cukup alot soal siapa expertpenopang analisis teknis, Singapura minta dari pihak mereka," sambungnya.
Menurut dia, Indonesia memiliki sarana prasarana dan sumber saya manusia yang cukup untuk menjalankan ACCTHPC. "Saya tahu persis BMKG ini termasuk yang terbaik juga, jadi saya 'pameri' ke Sekjen ASEAN," tambah dia.
Terkait pengendalian asap, dia mengemukakan Indonesia juga memiliki Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang turut mencegah dan memitigasi bencana alam dan sangat berpengalaman. Itu belum termasuk lembaga dan badan lain yang turut serta dalam mitigasi baik sebelum dan sesudah bencana terjadi.
Dalam kunjungan ke Kantor BMKG ini, Menteri Siti Nurbaya dan para Debes ASEAN juga mencoba simulator gempa yg disetel 7.8 (kejadian d Lombok) dan kemudian 8.5 skala Richter (kejadian di Aceh).