"Saat KPU mengesahkan hasil pileg, semuanya bahagia. Bahkan, banyak yang sudah syukuran. Tapi giliran pilpres menolak, ya enggak bisa. Harus konsisten, kalau menolak pilpres, ya menolak pileg juga. Tidak bisa sepotong-sepotong," kata Ketua DPD Golkar Jawa Barat ini.
Dedi mengatakan, dalam pemilu itu terdapat aspek logis, yakni calon presiden memiliki dampak elektoral terhadap partai pengusung. Misalnya, di daerah ketika Jokowi-Ma'ruf menang, maka suara PDIP mengalami kemenangan.
"Itu sebelumnya sudah diprediksi oleh riset yang diumumkan lembaga survei. Ada efek elektoral yang akan ditimbulkan pilpres. Yang paling menikmati kan PDIP dan PKB. Sementara Golkar hanya bisa bertahan. Kita terima itu sebagai sebuah konsekuensi dalam berpolitik," katanya.
Baca Juga : Prabowo Tolak Hasil Penghitungan Suara karena Dinilai Banyak Kecurangan
Lalu di daerah di mana Prabowo-Sandi menang, maka yang menikmati efek elektoralnya, yaitu Gerindra, PKS, dan PAN. Setidaknya, PAN bisa lolos melampaui ambang batas dalam Pemilu 2019.