JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meminta Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi tidak memanfaatkan ketidaktahuan publik tentang Teknologi Informasi (TI) untuk mendelegitimasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Pemilu 2019.
Demikian disampaikan juru bicara PSI bidang TI, Sigit Widodo dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/5/2019).
Sigit menilai, pemaparan yang dilakukan Hairul Anas Suaidi pada acara ‘Membedah Kecurangan Pilpres 2019’ di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa 14 Mei 2019 merupakan pembodohan publik. “Apa yang disampaikan Hairul sama sekali tidak membuktikan adanya kecurangan yang dilakukan oleh KPU dan hanya memprovokasi pendengarnya untuk menolak hasil Pemilu 2019,” ujar Sigit.
(Baca Juga: KPU RI Akui Prabowo-Sandi Menang 5,3 Juta Suara dari Jokowi-Ma'ruf di Jabar)
Dari awal, menurut Sigit, Hairul hanya memanfaatkan ketidaktahuan publik untuk menyampaikan kebohongan. “Robot yang dibangga-banggakan Hairul, misalnya, hanya melakukan screenshot pada web KPU. Apa hubungannya dengan kecurangan Pemilu?” ujar Sigit.