KOTA MALANG – Kepolisian telah mengamankan seorang pria bernama Sugeng Santoso yang diduga menjadi pelaku mutilasi perempuan di Pasar Besar Kota Malang. Sejumlah fakta pun terkuak dari sosok Sugeng yang ditangkap pada Rabu 15 Mei sore itu, berikut beberapa di antaranya, sebagaimana dirangkum Okezone, Jumat (17/5/2019).
1. Pelaku Ditangkap Berdasarkan Petunjuk Tato
Nama Sugeng muncul di tato yang terdapat di telapak kaki kanan korban. Sementara di telapak kaki kiri terdapat tato bertuliskan 'Wahyu yang diterima keluarga Gereja Comboran bersama saudara'.
"Tato dibuat setelah korban meninggal dunia dengan menggunakan alat yang digunakan untuk sol sepatu, kemudian dikasih tinta bolpoin. Itu pesan dari korban," ungkap Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri.
2. Jejak Pelaku Terendus Anjing Pelacak
Guna mendalami kasus mutilasi di Lantai 2 Pasar Besar Kota Malang tersebut, polisi menerjunkan Unit K-9 Satwa Anjing Pelacak dari Polres Malang Kota saat olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Rabu 14 Mei siang.
Satu anjing pelacak ini dilibatkan untuk mengendus bau terduga pelaku dari pakaian dan sandal yang diamankan polisi dari lokasi kejadian.
"Dari baju sama sandal pelaku, menurut saya, pelaku terbiasa main di atas tempat minum di pojok itu tadi (kamar mandi sebelah selatan). Berdasarkan sumber bau, jadi di area parkir itu, pelaku tahu betul lokasi itu. Kalau ini lokasi semua diinjak orangnya ini, anjing akan mutar. Begitu tahu jalan keluar, dia kejar terus," jelas Kanit K-9 Polres Malang Kota Aiptu Imam Mukhson saat olah TKP.
Terbukti beberapa jam setelah olah TKP, polisi menemukan seseorang yang mirip dengan ciri-ciri yang sudah diidentifikasi tepat di depan Persemayaman Jenazah Panca Budi di Jalan Martadinata, sama saat sang anjing berhenti cukup lama, bahkan tidur di lokasi yang kerap disinggahi pelaku.
3. Pelaku Diduga Mengalami Gangguan Jiwa
Terduga pelaku mutilasi diduga mengidap gangguan jiwa. Hal itu terungkap dari keterangan motif pelaku melakukan mutilasi lantaran permintaan sang korban sendiri.
"Jadi, keterangan dari korban, setelah meninggal tolong untuk dilakukan mutilasi. Itu pesan dari korban, tapi masih kami dalami terus," ungkap Asfuri.
Polisi sendiri terus memeriksa kondisi kejiwaan pelaku sejak Kamis sore. "Pemeriksaan oleh psikiater kepada pelaku masih berlangsung tadi, dilaksanakan pukul 16.00, masih berlangsung hingga malam. Kami masih menunggu terkait perkembangan pelaku ini," terangnya lagi.
Bahkan dari penuturan Ketua RW 06 Jodipan Wetan, Mochammad Lutfi, pelaku pernah dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Porong, namun dinyatakan dalam kondisi normal. "Pernah dibawa ke RSJ Porong, tapi dikembalikan, katanya masih sehat dan normal," tuturnya.
Saat olah TKP kedua, Sugeng yang dibawa ke dalam mobil Jatanras Polres Malang Kota tampak berbicara sendiri di bangku belakang. Ia beberapa kali menunjukkan seolah melakukan percakapan sambil mengangguk-angguk meski tak ada yang mengajaknya berbicara.
4. Pelaku Sering Bawa Tas Ransel Berisi Senjata Tajam
Sugeng Santoso, terduga pelaku mutilasi perempuan di Pasar Besar Kota Malang, disebut warga tempat tinggalnya dahulu sering bepergian dengan membawa tas yang berisi senjata tajam.
"Sering bawa tas ransel isinya senjata tajam. Ada palu, gunting, dan senjata tajam lainnya," beber Ketua RW 06 Jodipan Wetan Mochammad Lutfi.