Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Masjid Raya Belimbing, Saksi Sejarah Penyebaran Tarekat Syattariyah yang Masih Tersisa

Rus Akbar , Jurnalis-Selasa, 21 Mei 2019 |18:00 WIB
Masjid Raya Belimbing, Saksi Sejarah Penyebaran Tarekat Syattariyah yang Masih Tersisa
Masjid Raya Belimbing, Saksi Penyebaran Ajaran Islam yang Menganut Aliran Syattariyah di Kota Padang, Sumatera Barat (foto: Rus Akbar/Okezone)
A
A
A

“Masjid ini merupakan masjid kedua tertua dari Tarekat Syattariyah yang ada di Kota Padang, dan masjid ini juga masih mempertahankan bangunan aslinya dan tidak boleh direnovasi,” kata Darmawi kepada Okezone.

Darmawi menerangkan, renovasi boleh dilakukan tapi harus kesepakatan dari lima kaum yang membangun masjid tersebut. Misalnya rusak karena lapuk dan rusak akibat gempa itu baru boleh diperbaiki. “Kalau tidak, nanti heboh orang sekampung,” tutur Darmawi.

Masjid Raya Belimbimg saksi penyebaran ajaran Islam yang menganut aliran Syattariyah (foto: Rus Akbar/Okezone)	 

Menurutnya Masjid Raya Belimbing ini merupakan masjid yang masih asli dari awal meskipun bagian dalamnya sudah pernah direnovasi akibat gempa 2009 lalu. “Dulu ada sedikit direnovasi karena bagian dindingnya retak akibat gempa,” ucapnya.

Darmawi menuturkan masjid ini merupakan masjid nomor dua tertua untuk penyebaran tarekat Syattariyah, masjid pertama dibangun di Kalumbuk, kemudian Masjid Raya Belimbing dan ketiga di Pauh.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement