"Kalau kemarin dikasihnya dengan menggunakan panci. Kalau kalau panci kan ada di rumah tidak bisa dibeli. Peledakan secara manual (bukan detonator otomatis)," tambah dia.
Aksi pelaku bereksperimen dengan meracik bahan-bahan berbahaya itu juga diketahui oleh orangtuanya. Namun, mereka mengira perbuatan anaknya itu hanya untuk membuat petasan.
"Orangtuanya pernah mengingatkan, hati-hati kalau membuat gitu (mercon). Tapi enggak tahunya malah mercon besar (bom)," kata dia.
(Angkasa Yudhistira)