Baca juga: Sejarah Gedung Kesenian Jakarta, dari Markas Tentara Jepang hingga Bioskop
Berdirinya kelenteng ini sebagai bukti bahwa perbedaan yang ada tidak seharusnya menjadi pertikaian, terdapat rasa saling menghargai dan menghormati, terutama di Kota Jakarta yang multietnis.
Siapa yang menyaksikan kerukunan antara orang Islam dan China pasti akan merasa heran, mereka melihat orang Islam datang memberi sedekah di rumah tepekong.
Kelenteng ini merupakan ”Kelenteng Tionghoa paling tua" dan dibangun kembali pada pertengahan abad-18. Pada tahun 1790 Dewan China secara resmi memakai bangunan ini sebagai rumah ibadat dan membayar izinnya kepada kompeni. Kelenteng ini terletak di Ialan Lautze 38, Jakarta Utara.
(Fakhri Rezy)