JAKARTA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa membantah telah memberikan rekomendasi kepada eks Ketua Umum PPP Romahurmuziy atau Romi agar Haris Hasanuddin dijadikan sebagai Kepala Kantor Wilayah (KaKanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Timur.
Hal tersebut disampaikan oleh Khofifah ketika dihadirkan sebagai saksi kasus dugaan suap suap jual beli jabatan di lingkungan Kemenag di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Rabu (3/7/2019).
"Tidak (pernah merekomendasikan Haris Hasanuddin sebagai KaKanwil Kemenag Jatim)," kata Khofifah menjawab pertanyaan Jaksa penuntut umum KPK di persidangan.
Kendati demikian, Politikus PKB itu mengaku memang pernah menanyakan kelanjutan dari pelantikan Haris Hasanuddin sebagai KaKanwil Kemenag di Jatim kepada Romi.
Namun, Khofifah menekankan, hal itu hanya menyampaikan pesan dari pengasuh Pondok Pesantren di Jatim, Kiai Asep Saifuddin Halim agar menanyakan soal pelantikan dari Haris Hasanuddin sebagai KaKanwil.
"Ada WA di awal Februari. isinya meminta saya hadir pada kampanye 10 April. Saya bilang ya Insya Allah saya akan hadir. Kemudian karena saya diminta oleh Kiai Asep menanyakan bahwa Pak Haris sesunggungnya sudah selesai dan kenapa tidak dilantik. Saya diminta tanya," papar Khofifah.
(Baca Juga: Khofifah Jawab soal Kedekatan Dengan Para Terdakwa Kasus Jual-Beli Jabatan Kemenag)
Khofifah menjelaskan, maksud dari Kiai Asep hanya sebatas menanyakan kelanjutan dari proses pemilihan tersebut. Mengingat, Haris telah terpilih namun belum dilantik.
Sehingga, ketika melakukan percakapan dengan Romi, Khofifah menyampaikan pesan Kiai Asep yang takut nantinya proses pelantikan dari Haris "masuk angin".
"Kebetulan mas Romi WA, jadi saya jawab di WA itu 'awas kanginan' (masuk angin)," ujar Khofifah.