"Kalau untuk ciri-cirinya hampir sama dengan penyakit demam berdarah, cuma kalau chikungunya itu dari nyamuk berbeda dan ada nyeri di bagian persendian. Itu yang paling parah, jadi mereka mengeluh tidak bisa jalan karena nyeri," jelas Agus.
Saat ini, penderita virus tersebut sedang menjalani pengobatan jalan di rumah masing-masing. Pihaknya pun sudah mendirikan posko kesehatan di kampung tersebut untuk menanggulangi penyebarannya.
"Nanti kontrol ke Puskesmas. Kita sudah antispasi dengan fogging dan dirikan posko kesehatan di sana. Jadi kami imbau jaga kebersihan lingkungan agar tidak menjadi sarang nyamuk," tutup Agus.
(Khafid Mardiyansyah)