Namun, kalau sampai ada ritual yang menyinggung sisi sensitifitas umat Islam, sambung Fahri, hal tersebut bisa menimbulkan masalah baru. Ibadah haji adalah ritual pemurnian akidah dan “pecah kendi” dianggap sebagai melanggar akidah ahlus sunah wal jamaah.
"Saya kira tidak perlu Garuda 'bermanuver' di luar kebiasaan dan di luar batas normal tersebut," katanya.
Fahri menambahkan, Garuda Indonesia cukup melayani jamaah haji Indonesia, perhatikan seluruh keperluannya sejak sebelum berangkat hingga mendarat. Layani dengan baik, niatkan sebagai bentuk pelayanan dan ibadah.
"Semoga dengan demikian, jamaah bisa mendapatkan kepuasan, mendoakan yang terbaik bagi Garuda, mereka doakan agar Garuda keluar dari masalah yang membelit dan Garuda tetap menjadi maskapai kebanggaan bangsa ini," tuturnya.
Baca Juga: 370 Petugas Haji Daker Makkah Segera Diberangkatkan
(Arief Setyadi )