Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Novel Minta Tim Gabungan Tidak Berspekulasi Terkait Aktor Intelektual Kasusnya

Arie Dwi Satrio , Jurnalis-Rabu, 10 Juli 2019 |15:32 WIB
 Novel Minta Tim Gabungan Tidak Berspekulasi Terkait Aktor Intelektual Kasusnya
Novel Baswedan (foto: Arie/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan angkat bicara terkait hasil laporan akhir tim gabungan. Novel meminta agar tim gabungan tidak berspekulasi ihwal aktor intelektual dalam kasus teror penyiraman air keras yang menimpa dirinya.

"Jangan sampai kemudian hanya terjadi upaya untuk berspekulasi siapa aktor intelektual, dalang, koordinator dan lain-lain tapi melupakan pelaku lapangannya siapa," kata Novel di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (10/7/2019).

 Baca juga: Tim Gabungan Kasus Novel Baswedan Periksa Jenderal Polisi Bintang Tiga

Menurut Novel, untuk mengungkap modus kejahatan jalanan yang menimpa dirinya, harus dimulai dari pengungkapan pelaku lapangan. ‎Novel mengaku tidak terlalu paham dengan mekanisme kerja yang dilakukan oleh tim gabungan yang kemudian berspekulasi ihwal aktor intelektual.

"Saya kira itu bukan bukan investigasi ya, itu hanya rekaan atau dugaan-dugaan saja dan saya kira itu tidaklah tepat," imbuhnya.

 tim novel baswedan

Dia pun meminta agar kasusnya tidak diperkeruh dengan spekulasi-spekulasi soal aktor Intelektual. Terpenting, tekannya, harus ada pembuktian yang sungguh-sungguh untuk mengungkap kasus teror penyiraman air keras ini.

 Baca juga: Tim Gabungan Kasus Novel Baswedan Serahkan Laporan Penyelidikan ke Kapolri

"Karena kalau hanya spekulasi dan pelakunya sekali lagi tidak dapat, maka itu sia-sia, kembali lahi bahwa sebagaimana disampaikan dari sama oleh ketua wadah pegawai Mas Yudi bahwa sejak awal banyak pihak yang pesimis dengan tim ini karena beberapa pertimbangan yang pernah disampaikan juga ke publik," ucapnya.

Sekadar informasi, Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal di dekat rumahnya, kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 11 April 2017. Akibat peristiwa itu, kedua mata Novel mengalami kerusakan parah bahkan hampir buta. Novel pun harus menjalani operasi di Singapura.

Namun, hingga Novel kembali bekerja, pihak kepolisian yang menangani kasus ini belum mampu menangkap pelaku ataupun otak di balik penyerangan. Padahal, sketsa terduga pelaku sudah disebar dan pemeriksaan puluhan saksi sudah dilakukan. (wal)

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement