JAKARTA - Pendakwah asal Manado, Sulawesi Utara, Habib Muhammad Bahar bin Smith mengaku tidak akan kapok menyuarakan kebenaran, meski pada akhirnya dia harus mendekam di penjara selama 3 tahun lantaran tersangkut kasus penganiayaan terhadap anak di bawah umur.
Hal itu disampaikan salah satu kuasa hukum Bahar, Azis Yanuar saat ditanya respons kliennya terhadap vonis hakim Pengadilan Negeri Kota Bandung yang dibacakan pada Selasa, 9 Juli 2019 kemarin. Menurut Azis, hukuman penjara tidak akan membuat nyali pimpinan Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, Kemang, Bogor itu menciut.
"Sikap beliau jelas, tetap tidak akan kapok atau jera serta akan terus suarakan kebenaran dan melawan kezaliman serta ketidakadilan meski harus dipenjara," kata Azis kepada Okezone di Jakarta, Rabu (10/7/2019).
Menurutnya, menjalani masa hukuman di balik jeruji besi tidak akan mengubah karakter kliennya sedikitpun, yang memang dikenal tegas dan lantang menyuarakan kebenaran dan ketidakadilan.
"Meski dipenjara dan diperlakukan apapun oleh rezim, beliau tidak akan kapok, karena singa akan tetap menjadi singa di manapun dia ditempatkan dan diperlakukan," ujarnya.