JENEWA - Dewan HAM PBB pada Kamis (11/7), dengan selisih suara tipis, menyetujui sebuah resolusi yang memberi mandat untuk melakukan sebuah kajian internasional “menyeluruh” dari perang narkoba yang dilancarkan pemerintah Filipina.
Sejumlah laporan menyebut perang narkoba itu telah menewaskan lebih dari 20 ribu orang.
Resolusi itu memperoleh kecaman keras dari pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte, yang mengatakan, jumlah korban itu dibesar-besarakan, dan taksirannya 5.300 yang tewas. Juga, katanya, penumpasan itu memperoleh dukungan kuat dari banyak warga Filipina.
Baca Juga: Bongkahan Kokain Tanpa Pemilik Banyak Ditemukan di Pesisir Filipina
Baca Juga: Balita Tewas saat Penangkapan Bandar Narkoba, Politisi Filipina: Dunia Tidak Sempurna
Perang narkoba yang dilancarkan oleh Duterte dan sudah berlangsung tiga tahun telah mengakibatkan sebuah penumpahan darah di negara Asia itu. Laporan mengatakan, terjadi pembantaian para tersangka setiap malam oleh polisi dan orang bertopeng yang dipersenjatai.
