Sekeliling gedung telah dibentengi dengan barikade plastik dan lambang pemerintah China di atas pintu depan telah ditutup dengan tameng plastik, sebagaimana dilaporkan kantor berita Reuters.
Minggu (28/07) lalu, kantor tersebut disasar oleh sejumlah demonstran yang mencorat-coret dan melemparkan cat ke tembok gedung. Para pejabat China mengatakan aksi itu adalah penentangan terhadap kewenangan Beijing dan tidak akan ditoleransi.
Rangkaian demonstrasi dimulai ketika pemerintah Hong Kong mencuatkan rancangan undang-undang yang memungkinkan seorang tersangka di Hong kong, Taiwan, dan Makau diekstradisi ke China daratan.
Langkah ini memicu demonstrasi besar-besaran dari berbagai kalangan yang risau bahwa RUU itu akan mengikis kebebasan Hong Kong dan bisa digunakan untuk menyasar pegiat politik.
Unjuk rasa berkembang menjadi pertikaian setelah polisi dituduh melakukan aksi represif terhadap para demonstran penentang RUU Ekstradisi.