Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Penembakan di Texas, 20 Tewas dan 26 Lainnya Terluka

Penembakan di Texas, 20 Tewas dan 26 Lainnya Terluka
Rekaman CCTV yang menunjukkan terduga pelaku penembakan telah tersebar. (AFP)
A
A
A

DUA puluh orang tewas dan 26 lainnya terluka dalam penembakan massal di kota El Paso, Texas.

Gubernur Texas Greg Abbott menyebutnya sebagai "salah satu hari paling mematikan dalam sejarah Texas".

Melansir BBC Indonesia, Minggu (4/8/2019), pembantaian itu terjadi di toko swalayan Walmart dekat Cielo Vista Mall, beberapa mil dari perbatasan AS-Meksiko.

Polisi telah menahan seorang pria berusia 21 tahun. Mereka mengatakan, tersangka adalah penduduk kota Allen di wilayah Dallas, sekitar 650 mil (1046km) timur dari El Paso.

Media AS melaporkan nama pria itu adalah Patrick Crusius.

Gambar CCTV yang disebut menunjukkan pelaku penembakan dan disiarkan di media AS menunjukkan seorang pria mengenakan kaus warna hitam, mengenakan penutup telinga, dan mengacungkan senapan serbu.

Identitas para korban belum diungkap. Namun, Presiden Meksiko Manuel Lopez Obrador mengatakan tiga warga Meksiko telah tewas dan enam lainnya terluka dalam serangan tersebut, lansir kantor berita Reuters.

Serangan ini terjadi kurang dari sepekan sejak seorang remaja menembak tiga orang di festival kuliner di California. Penembakan di Texas telah dijuluki sebagai insiden penembakan paling mematikan kedelapan dalam sejarah AS modern.

"Kami sebagai negara bagian bersatu mendukung para korban ini dan anggota keluarga mereka," kata Abbott.

"Kita harus melakukan satu hal hari ini, satu hal besok, dan setiap hari setelah ini — kita harus bersatu."

Polisi dan FBI menyelidiki apakah "manifesto" nasionalis kulit putih yang dibagikan secara anonim di sebuah forum internet adalah karya si pelaku penembakan. Dokumen tersebut mengatakan serangan itu menyasar komunitas Hispanik lokal.

Apa yang terjadi

Kepala Polisi El Paso Greg Allen mengatakan laporan tentang penembakan diterima pada pukul 10:39 waktu setempat (23:39 WIB), dan petugas penegak hukum tiba di tempat kejadian enam menit kemudian.

Saat itu, Walmart penuh dengan pembeli yang membeli perlengkapan sekolah pada saat serangan.

Si pria berusia 21 tahun adalah satu-satunya tersangka yang ditahan atas serangan itu, dan polisi mengatakan tidak ada petugas yang melepaskan tembakan ketika menangkapnya.

Allen mengatakan para korban terdiri dari warga berbagai usia. Ia menggambarkan situasinya sebagai "mengerikan".

Departemen Kepolisian El Paso sebelumnya mengirim twit yang mengatakan bahwa sumbangan darah "sangat dibutuhkan".

Kianna Long mengatakan ia sedang di dalam Walmart bersama suaminya ketika mendengar suara tembakan.

"Orang-orang panik dan berlari. Mereka mengatakan ada penembak," kata Long kepada kantor berita Reuters. "Mereka berlari sambil menundukkan kepala, orang-orang berjatuhan di lantai."

Long mengatakan dia dan suaminya berlari melalui ruang stok kemudian berlindung bersama pelanggan lain.

Kianna Long, kanan, bercerita tentang kepanikan di Walmart ketika penembakan terjadi. (EPA)

Saksi mata lain, Glendon Oakly, mengatakan kepada CNN bahwa ia sedang berada di sebuah toko alat olahraga di dalam pusat perbelanjaan terdekat ketika seorang anak berlari ke dalam "memberi tahu kami ada penembak di Walmart".

Oakly mengatakan tidak ada yang menanggapi klaim anak itu dengan serius, tapi hanya beberapa menit kemudian ia mendengar dua tembakan.

"Yang saya pikirkan hanyalah menyelamatkan anak-anak," katanya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement