NEW YORK – Laporan rahasia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bocor menyebutkan bahwa Korea Utara telah mencuri USD2 miliar (sekira Rp28,5 triliun) untuk membiayai program persenjataannya melalui serangan siber. Laporan itu mengatakan bahwa Pyongyang menargetkan bank dan pertukaran mata uang digital untuk mendapatkan uang tunai.
Sumber yang dihubungi BBC mengonfirmasi bahwa PBB tengah menyelidiki 35 serangan siber.
Laporan yang bocor itu mengatakan bahwa Pyongyang "menggunakan ruang siber untuk meluncurkan serangan yang semakin canggih untuk mencuri dana dari lembaga keuangan dan pertukaran mata uang digital untuk menghasilkan pendapatan".
BACA JUGA: Mata-Mata Korea Utara Didakwa Terkait Serangan Siber yang Rugikan Ratusan Juta Dolar AS
Para ahli juga menyelidiki aktivitas penambangan siber yang dirancang untuk menghasilkan mata uang asing.