JAKARTA – Hubungan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto lagi hangat-hangatnya. Beberapa kalangan menilai ini adalah sinyal PDIP dan Gerindra akan berkoalisi, membangun kekuatan sejak awal untuk Pilpres 2024.
Megawati dan Prabowo sejak dulu memang karib. Megawati-Prabowo pernah berpasangan di Pilpres 2009. Tapi, kalah dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono.
PDIP dan Gerindra juga sukses berkoalisi di Pilkada Jakarta 2012. Duet dua partai nasionalis itu mengusung Jokowi-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang kemudian terpilih menjadi gubernur-wagub DKI.
Namun, pada Pilpres 2019, kedua partai berseberangan pilihan. PDIP mengusung Jokowi-KH Ma’ruf Amin, sedangkan Gerindra mencalonkan Prabowo-Sandiaga. Partarungan Jokowi vs Prabowo sengit, dibumbui politik identitas dan polarisasi yang memecah masyarakat akar rumput.
Tapi, setelah Pilpres berlalu, keduanya kembali bersatu. Jokowi dan Prabowo bertemu di MRT Jakarta. Prabowo kemudian bertandang ke rumah Megawati menyantap nasi goreng. Ini dinilai bagian dari langkah rekonsiliasi.
Megawati Soekarnoputri saat membuka Kongres V PDIP (Tim Media PDIP)
Saat pembukaan Kongres V PDIP di Bali, Kamis 8 Agustus kemarin, Prabowo juga hadir. Megawati dalam sambutannya memuji sekaligus menyindir Prabowo. Mega mengajak Prabowo bertempur lagi di 2024.
“Kalau nanti (Pemilu 2024), ya enggak tahu ya. (Prabowo) Tolong deket-deketin saya," kata Megawati.
Baca juga: Megawati Sambut Prabowo di Kongres PDIP: Nanti Tempur Lagi di Pilpres 2024
Prabowo Subianto diperkirakan maju lagi sebagai calon presiden di Pilpres 2024, kader Gerindra juga berharap demikian.
"Sinyalnya kuat sekali akan maju. Memang saya sebagai kader tetap berharap pak PS maju kembali untuk memberikan kontribusi agar bangsa lebih baik lagi," kata Wakil Ketua DPD Partai Gerindra DKI, Syarif.
Baca juga: Gerindra : Sinyal Prabowo Akan Kembali Nyapres di 2024 Kuat Sekali
Apakah Gerindra-PDIP berkoalisi di Pilpres 2024?
Wakil Ketua Umum Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, semuanya bisa terjadi karena politik dinamis.
Kongres V PDIP (Tim Media PDIP)
“Namanya politik dinamis, ya nanti kita lihat 2024 masih ada lima tahun ini, enggak ada yang enggak mungkin. Sekarang lawan, bisa jadi kawan. Sekarang kawan, bisa jadi lawan, itulah politik. Untuk 2024 ya kita lihat nanti," ujarnya.
Baca juga: Prabowo Sudah Tawarkan Konsep ke Jokowi saat Berbincang di MRT
Politikus PDIP, Kapitra Ampera juga tak menyangkal partainya berpeluang berkoalisi dengan Gerindra di 2024.
“Kalau Prabowo mau maju di 2024 dipersilakan. Bisa saja koalisi antara PDIP dengan Gerindra," katanya.