“Tahun ini merupakan tahun kedua Kemenpar melakukan kerja sama dengan Malindo Airlines. Kerjasama ini dilakukan dalam bentuk joint promotion. Kegiatan inaugural flight ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan joint promotion tersebut,” papar Rizki.
Tak bisa dipungkiri, Bali masih menjadi magnet utama untuk mendatangkan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari data BPS yang dirilis 1 Maret 2019. Dituliskan bahwa kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Pulau Dewata pada awal 2019 mencapai 456.218 orang. Wisman yang datang melalui bandara sebanyak 452.405 orang, sedangkan yang melalui jalur laut sebesar 3.813 kunjungan.
Jumlah 456.218 kunjungan ini meningkat sebesar 27,41 persen jika dibandingkan dengan Januari 2018. Lebih lanjut wisman yang tercatat paling banyak datang ke Bali pada Januari 2019 yaitu turis asal Tiongkok (24,94 persen), Australia (20,94 persen),India (6,30 persen), Amerika Serikat (3,85 persen) dan Rusia (3,59 persen).
Sementara itu Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan aksesibilitas memiliki peran penting untuk meningkatkan kunjungan ke suaty destinasi. “Kuncinya adalah 3A (aksesibilitas, atraksi, amenitas). Kemudahan mencapai destinasi akan membuat wisatawan lebih banyak datang, Bali memiliki itu. Pulau Dewata memiliki akses udara dan laut yang mumpuni dan ini mempermudah wisatawan yang ingin berlibur ke sana,” paparnya.
Untuk atraksi dan amenitas, Menpar tidak meragukan Bali. Pulau Dewata memiliki atraksi nature, culture dan manmade yang luar biasa yang selalu membuat wisatawan ingin hadir kembali. Begitu pun dengan amenitas, hotel mewah sampai homestay tersedia di sana.
(Abu Sahma Pane)