"Permasalahan yang besar dihadapi masyarakat selama 74 tahun harus rela hidup tanpa listrik. Demi bisa menerangi rumah kita terpaksa menyambung kabel kampung sebelah," kata Yusuf Minggu 18 Agutus 2019 saat ditemui.
Selain itu, kata Yusuf masyarakat harus bergotong royong menyambung kabel ke kampung sebelah dengan berjalan kaki sejauh 5 kilo meter. Hal itu terpaksa dilakukan lantaran janji pemerintah tak kunjung terealisasi.
"Pernah ada bantuan pemerintah tapi hanya dilihat yaitu puluhan tiang listrik dipasang. Tapi belum ada kabelnya," kata Yusuf.
Desa ini terkenal dengan desa penghasil bambu, untuk bisa menjangkau desa ini, melalui jarak tempuh selama kurang lebih 3 jam dari kota Makassar. Tidak bisa ditempuh dengan kendaraan biasa malainkan dengan kendaraan roda dua yang sudah direnovasi.