"Karena jalan di sini masih terbilang extrem. Banyak batu-batuan lepas," ujar Yusuf.
Tak hanya permasalahan listrik, jaringan telekomunikasi juga sulit diakses oleh penduduk yang selama 74 tahun dirasakan oleh masyarakat setempat.
Permasalahan itulah yang membuat masyarakat meninggalkan kampung halamannya dan memilih menjadi tenaga kerja ke negara tetangga demi menyambung hidup mereka.
Sementara seorang Siswi SMP Eka mengaku ikut merasakan kurangnya perhatian pemerintah. Dimana tempat mereka sekolah masih jauh dari perhatian pemerintah. Anak-anak harus sekolah di bangunan yang terbuat balok kayu tanpa dinding.