JULIA Klug, seorang aktivis perempuan Meksiko selalu tampil nyentrik setia dia mengikuti aksi unjuk rasa, dan dia bangga.
Kadang dia berkostum babi, pastur, presiden atau paus. Klug telah menjadi ikon protes Kota Meksiko selama lebih dari dua dekade. Ia membawa warna berbeda dalam setiap demonstrasi di negara itu.
Klug berusia 65 tahun, tidak malu-malu mengenakan kostumnya pada saat demonstrasi.
Awal bulan ini, dia mengenakan topeng Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan jas bendera AS saat protes di luar kedutaan AS, di mana dia berpura-pura menembak sesama demonstran dengan senapan mainan. Hal itu dilakukannya sebagai protes penembakan massal di El Paso, Texas yang menewaskan 22 orang, termasuk delapan orang Meksiko pada 3 Agustus 2019.
"Saya menggunakan tubuh saya sendiri untuk mendapatkan perhatian orang," katanya kepada AFP.

Klug menganggap dirinya "warga negara yang berkomitmen pada keadilan," katanya dalam sebuah tur yang disebutnya "museum": ruang besar tempat ia menyimpan koleksi kostumnya yang besar.
Darah palsu, kotoran plastik
Klug tidak kekurangan alat peraga untuk tampil, dari darah palsu hingga kotoran plastik. Bahkan kaca pembesar raksasa yang baru-baru ini ia buat untuk memprotes tuduhan pemerintah Meksiko memata-matai wartawan dan aktivis hak asasi manusia.
Dia mengatakan bahwa akarnya sebagai seorang aktivis akibat pengalaman traumatisnya sebagai seorang anak di Guatemala, tempat dia dilahirkan.
Ibunya meninggal saat melahirkannya, dan ayahnya menyerahkan dia ke keluarga lain untuk dibesarkan. Sebagai seorang anak, dia diperkosa oleh pendeta di lingkungannya lalu dipukuli oleh keluarga angkatnya ketika dia memberi tahu mereka apa yang telah terjadi.