Klakang (69) yang mengorganisir acara itu mengatakan kepada polisi bahwa tersangka sering mengeluh atas pelaku intimidasi Shutat, tetapi dia menanggapinya serius.
"Thanapat mabuk kemudian sering berbicara betapa marahnya dia karena diintimidasi oleh Suthat,” katanya mengutip Mirror, Rabu (28/8/2019).
"Dia tidak pernah melupakannya. Tapi kejadian itu sudah sangat lama, saya tidak pernah membayangkan bahwa dia akan membunuh temannya seperti ini,” lanjut Klakang.
Mantan pengganggu Suthat itu diberikan pemakaman Buddha tradisional kemarin (Senin) dengan teman-teman dan kerabat yang hancur membayar upeti kepada pria "peduli dan baik hati".
Thanapat hingga saat ini masih buronan polisi. Ia diduga kabur ke wilayah tetangga tempat tinggalnya.
"Kami memiliki petunjuk bahwa dia bersembunyi di provinsi Singburi sehingga petugas mencari di daerah itu,” kata kepolisan setempat.
(Rachmat Fahzry)