India membanjiri lembah Kashmir dengan tentara-tentaranya, membatasi pergerakan serta memutus komunikasi saat Perdana Menteri Narendra Modi mencabut hak-hak khusus wilayah itu pada 5 Agustus. Sambungan seluler dan internet sejak itu diputus.
Qureshi, yang berbicara kepada para wartawan di Jenewa, mengatakan, "Saat ini saya tidak lihat ada kemungkinan untuk menjalin hubungan bilateral dengan India."
Ia mendesak Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Dewan Keamanan PBB untuk membantu meredakan ketegangan.
"Hari ini delapan juta orang terpenjara, tercabut dari semua kebebasan politik dan sipil. Dunia tidak bisa diam saja, dunia jangan diam. Dan jika diam, mereka akan jadi bagian dari kelalaian kriminal ini," katanya.
(Rachmat Fahzry)