HARARE - Keluarga Robert Mugabe mengatakan mereka terkejut tidak diajak berkonsultasi oleh pemerintah tentang pengaturan pemakaman mantan Presiden Zimbabwe itu. Mugabe yang berusia 95 tahun meninggal dunia pekan lalu saat menjalani perawatan medis di rumah sakit di Singapura.
Jasadnya sedang dipersiapkan untuk disemayamkan di stadion sepak bola di Ibu Kota Zimbabwe, Harare. Keluarga Mugabe dan Pemerintah Zimbabwe tidak sepakat mengenai tempat peristirahatan terakhir Mugabe.
BACA JUGA: Mantan Presiden Zimbabwe Robert Mugabe Meninggal di Usia 95 Tahun
Keluarga Mugabe mengatakan jenazahnya akan ditampilkan di kampung halamannya di Kutama pada Minggu malam, dan akan dimakamkan dalam upacara pribadi.
"Jasadnya akan disemayamkan di Kutama pada Minggu malam ... diikuti dengan pemakaman pribadi - baik pada Senin atau Selasa - tidak ada National Hero Acre (monumen nasional untuk pahlawan pembebasan). Itulah keputusan seluruh keluarga," kata keponakan almarhum, Leo Mugabe sebagaimana dikutip kantor berita AFP, Kamis (12/9/2019).
Presiden Emmerson Mnangagwa telah menyatakan Mugabe sebagai pahlawan nasional setelah kematiannya, yang mengindikasikan bahwa ia harus dimakamkan di monumen nasional.
Dalam sebuah pernyataan, keluarga Mugabe mengatakan sangat prihatin dengan cara pihak berwenang membuat rencana pemakaman "tanpa berkonsultasi dengan keluarga dekatnya yang ditugaskan untuk mengomunikasikan keinginan terakhirnya sehubungan dengan bagaimana dia ingin jasadnya dimakamkan ".
"Kami juga mengamati dengan kaget bahwa pemerintah Zimbabwe berusaha memaksa kami untuk menerima program pemakaman dan penguburan almarhum Robert Gabriel Mugabe yang bertentangan dengan keinginannya tentang bagaimana ia berharap jasadnya tetap dimakamkan."