MAKASSAR - Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Makassar berhasil menggagalkan sindikat perdagangan anak di bawah umur. Salah satu korban berinisial SA (14) akan dijual kepada hidung belang oleh tantenya sendiri. Korban ditemukan di restoran siap saji oleh polisi.
Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Dinas PPPA Kota Makassar, Makmur yang dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Kata dia, ada dua remaja yang diamankan di lokasi tersebut.
Keduanya ditemukan saat tengah berada di Jalan Ratulangi, di depan restoran makanan cepat saji. "Remaja diduga menjadi korban perdagangan manusia ini terungkap dengan menindaklanjuti aduan yang diterima kemudian berkoordinasi ke Unit PPA Polrestabes Makassar atas aduan adanya orang tua menyebutkan bahwa anknya tak kunjung pulang," kata Makmur.
Pihaknya bersama Unit PPA Polrestabes Makassar melakukan penyisiran di seputar Kota Makassar, Selasa (17/9) "Dari hasil penyisiran yang kami lakukan berbuah hasil. Salah seorang anak wanita yang sebelumnya dikabarkan oleh orang tuanya itu tak kunjung pulang akhirnya berhasil ditemukan di sekitar Jalan Ratulangi," kata Makmur.
Sementara itu Kasat Reksrim Polrestabes Makassar, AKBP Indratmoko mengungkapkan bahwa, kedua remaja tersebut diduga korban perdagangan manusia. Keduanya masih berstatus pelajar SMA, masing-masing SA dan S. Keduanyan diamankan kemudian dimintai keterangannya untuk memastikan.
"Ketika salah satunya diinterogasi yakni korbam SA menyebutkan bahwa sepupunya S juga jadi korban human trafficking oleh pelaku yang saat itu juga ditangkap saat hendak memperjualbelikan," kata Indratmoko
Pelakunya Tika (32) dibantu oleh wanita bernama Najla Salma. Tika mendapat upah setelah menjual S ke hidung belang.
Disinilah terungkap bahwa S yang menjadi korban ekploitasi seksual yang diperjualbelikan oleh Tika senilai Rp1 juta.