Dia juga menyampaikan, kobaran api belum mengancam pemukiman warga karena lokasinya cukup jauh. Namun, pipa yang digunakan untuk saluran air tidak ditanam dalam tanah sehingga tak luput dari amukan si jago merah.
Untuk itu, warga yang terdampak akibat saluran air rusak, bisa bersabar terlebih dahulu sembari turut membantu pemadaman. Sementara proses pemadaman melibatkan berbagai unsur mulai aparat TNI-Polri, BPBD, relawan dan warga sekitar.

Proses pemadaman selama ini hanya dapat menggunakan cara manual dengan alat seadanya seperti ranting, golok, dan kayu. Dalam waktu dekat, akan diupayakan pemadaman melalui udara dengan cara water bombing dengan melibatkan Penerbad.
"Saat ini proposal darurat kebakaran masih dibuat. Nanti tinggal disampaikan ke Pak Gub (Gubernur Jateng Ganjar Pranowo) untuk ditindaklanjuti," tandasnya.
(Awaludin)