JAKARTA – Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo mengungkapkan, ada kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ikut bermain dalam aksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan di beberapa wilayah.
Dedi menuturkan, untuk kelompok JAD, sudah diidentifikasi menunggangi aksi yang ada di wilayah Sumatera Utara. Anggota JAD Sumut yang bermain dan sudah diamankan atas nama RSL.
"Di Sumut ada yang menonjol ada keterlibatan DPO terduga teroris JAD Sumut atas nama RSL," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (26/9/2019).

Beberapa barang bukti pun sudah diamankan Polda Sumut di kediaman RSL yakni beberapa busur dan panah serta senjata angin.
Dari rekam jejak, pelaku juga bermain dalam melakukan provokasi aksi unjuk rasa pada Pilpres 2019 kemarin.
"Yang bersangkutan juga melakukan provokasi pada saat masa aksi GNKR sewaktu Pilpres 2019 kemarin di depan kantor DPRD," ujar Dedi.
Baca Juga : Viral Pengunjuk Rasa Dipukuli Aparat, Polda Sumut Periksa Empat Polisi
Selain menangkap RSL, Dedi menuturkan, sebanyak 55 orang diamankan Polda Sumut saat aksi unjuk rasa mahasiswa pada Selasa, 24 September 2019. Dari 55 orang, sebanyak 40 orang dinaikkan statusnya menjadi tersangka dan 15 orang lainnya dibebaskan karena tak cukup alat bukti.
"Jumlah korban di Sumut perusuh sebanyak 7 orang dan 3 anggota Polri. Beberapa kendaraan yang rusak ada 9 buah. Fasilitas publik ada beberapa rusak," tutur Dedi.
Baca Juga : Ini Identitas DPO Terorisme yang Ditangkap saat Demo Mahasiswa di Medan
(Erha Aprili Ramadhoni)