Jim Jeffrey, perwakilan khusus AS untuk Suriah mengatakan serangan kimia pertama pada tahun ini menimbulkan kekhawatiran penggunaan lebih lanjut.
"Kami khawatir rejim itu, yang memiliki pasukan infanteri yang sangat lemah, akan mencoba menggunakan senjata kimia sekali lagi untuk menebus ketidakmampuannya merebut tanah dengan kekuatan tempur," kata Jeffrey.
Tidak ada verifikasi independen soal tentang serangan itu, di mana pengamat hak asasi mengatakan bahwa lebih dari 1.000 orang telah terbunuh dan 400.000 orang terlantar sejak pemerintah memulai melakukan pengeboman pada bulan April.
Amerika Serikat dan Prancis sebelumnya sama-sama curiga rezim Assad menggunakan senjata kimia, tetapi menunda untuk membuat keputusan resmi, dengan mengatakan butuh lebih banyak penyelidikan.
(Rachmat Fahzry)