Berbicara kepada Channel 3 dalam sebuah wawancara, direktur Rumah Sakit Universitas Burapha Suriya Prongnamjai mengatakan stafnya, yang sebagian besar perempuan, terlalu terintimidasi untuk turun tangan.
Suriya menambahkan bahwa petugas medis mengatakan kepada polisi dan relawan untuk tidak memasuki ruang gawat darurat, tetapi tidak berhasil. "Staf itu sendiri ketakutan dan kehilangan moral," kata direktur rumah sakit.
Juru bicara kepolisian Krissana Pattanacharoen mengatakan kedua pria yang terlihat meninju pasien itu bukan anggota polisi, tetapi menambahkan bahwa komite pencarian fakta akan diadakan untuk menentukan apa yang terjadi.
"Meskipun pria yang diserang adalah seorang tersangka, polisi tidak memiliki hak untuk melukainya," kata juru bicara itu kepada wartawan. Kolonel Krissana juga mengatakan rumah sakit dipersilakan untuk mengajukan tuntutan pidana atas pelanggaran tersebut.
Dengan demikian, Edo berharap warga lebih bijak menyikapi suatu informasi. Jangan terburu-buru menyimpulkan tanpa mencari tahu fakta yang sebenarnya. "Saring dulu, baru sharing. Tepatnya, otak jangan kalah cepat dengan jempol," imbaunya.
(Khafid Mardiyansyah)