JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Direktorat Jenderal Penegakan Hukum KLHK telah mengambil langkah tegas dengan melakukan penyegelan terhadap 62 lahan perusahaan yang terbakar.
Menteri LHK, Siti Nurbaya mengatakan, langkah itu dilakukan guna menanggapi tuntutan masyarakat agar pelaku pembakaran hutan dan lahan (Karhutla) diberi sanksi hukum tegas.
“Selain upaya pencegahan dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang selama ini dilakukan, penegakkan hukum terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam karhutla juga terus digencarkan,” ucap Siti Nurbaya, Minggu (29/9/2019).
Baca Juga: BMKG: Musim Kemarau Diprediksi hingga Pertengahan November
Mengenai hotspot atau titik panas, Siti menjelaskan, Satelit Modis yang digunakan BMKG yang menjadi standar kondisi cuaca di ASEAN menunjukkan pada 23 September 2019 jumlah hotspot seluruh Indonesia berjumlah 1.374 titik, di mana di Riau terdapat 134 titik, Jambi 324 titik, Sumatera Selatan 337 titik, Kalimantan Barat 20 titik, Kalimantan Tengah 279 titik, dan Kalimantan Selatan 49 titik, serta Kalimantan Timur 11 titik. Kondisi pada tanggal 25 September 2019, Riau dan enam (6) wilayah prioritas penanganan kebakaran hutan dan lahan nasional lainnya, semuanya mengalami penurunan.

Siti mengatakan, upaya pemerintah untuk penurunan hotspot dengan pemadaman darat dan patalel dengan waterbombing yang sudah menjatuhkan air sebanyak 318 juta liter air, diiringi dengan hujan buatan yang menyemai lebih dari 211 ton garam pada titik-titik awan dengan guadance BMKG.
Bila dihitung secara nasional, lanjut Siti, jumlah titik api pada 25 September 2019, sebanyak 554 titik, dengan sebaran di Riau 68 titik, Jambi 15 titik, Sumatera Selatan 13 titik, Kalimantan Barat 9 titik, Kalimantan Tengah 268 titik, Kalimantan Selatan 39 titik, Kalimantan Timur 60 titik. Sedangkan, pada 26 September, satelit modis menangkap kenaikan jumlah titik api, dimana pada pukul 18.55, setelit mencatat ada 915 titik api seluruh Indonesia, dengan Riau tanpa titik api, Jambi 33 titik api, Sumatera Selatan 18 titik api, Kalimantan Barat 59 titik api, Kalimantan Tengah 674 titik api, Kalimantan Selatan 28 titik api, Kalimantan Timur 38 titik api.
Baca Juga: BNPB : Solusi Pemadaman Karhutla Harus Permanen
Selanjutnya penurunan kembali terjadi pada Jumat 27 September 2019, satelit mencatat ada 223 titik panas di seluruh Indonesia, dimana Riau hanya 9 titik panas, Jambi 96 titik, terdapat 8 titik panas di Sumatera Selatan, Kalimantan Barat 1 titik, Kalimantan Tengah 1 titik panas, Kalimantan Selatan 1 titik panas, Kalimantan Timur 33 titik panas.