Belakangan, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshide Suga, mengatakan dalam jumpa pers bahwa sebuah rudal balistik mungkin terpecah menjadi dua sebelum jatuh ke laut.
Uji rudal itu adalah tes ke-11 yang dilakukan Korut sepanjang 2019, namun para pejabat Korsel dan Jepang lebih khawatir pada kemampuan dan jarak yang dijangkau rudal kali ini.
Korea Utara diketahui telah mengembangkan teknologi rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam sebelum menghentikan uji rudal jarak jauh.
Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan mengemukakan keprihatinan mengenai uji tembak kali ini dan menempatkan "titik tekan pada kemungkinan" bahwa itu adalah rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM), sebagaimana dilaporkan kantor berita Yonhap.
SLBM terakhir yang dilakukan Korut disebut berlangsung pada Agustus 2016, sebelum Donald Trump menjabat presiden AS.
Dua tahun kemudian, Trump dan Kim mencetak sejarah sebagai presiden AS dan pemimpin Korut pertama yang bertatap muka.
Namun, meskipun keduanya beberapa kali bersua, sedikit kemajuan yang dicapai terkait kesepakatan nuklir Korut.
(Rachmat Fahzry)