KOTA MALANG - Seorang pengungsi Wamena asal Blitar, Jawa Timur menceritakan kisah menegangkan yang ia alami beserta keluarganya di Wamena, saat kerusuhan massa pecah.
Pria bernama Widodo ini mengaku saat itu tengah keluar berbelanja bersama sang istri. Nahas saat kembali sekitar pukul 09.00 WIT massa sudah bergerak beringas.
Baca Juga: Setop Pakai Istilah Orang Asli Papua dan Pendatang, Kita Bersaudara!
"Jadi saya sepanjang pulang belanja api itu sudah di mana - mana, saya cek rumah saya di sana massa itu sudah banyak sekali. Saya berinisiatif untuk ambil langkah cepat karena anak berada di dalam rumah terjebak," cerita Widodo saat ditemui di Lanud Abdul Rachman Saleh, Malang, Rabu (2/10/2019).
Pria yang bekerja sebagai sopir ini akhirnya berhasil menyelamatkan seorang anak yang berada di dalam rumah dibantu tetangganya yang merupakan warga asli Papua. Sementara satu anak Widodo ia jemput di sekolahnya.
"Karena kondisi sudah parah saya sekeluarga langsung lari ke Polres Wamena. Di sana sudah banyak orang yang ngungsi," lanjutnya.
Saat lari inilah, ia melihat bagaimana 5 unit ruko yang ia miliki habis dibakar massa. Tak hanya itu, satu unit mobil dan 10 sepeda motor milik Widodo sekeluarga juga ludes dibakar massa yang kian beringas.
Saat ditemui di Lanud Abdul Rachman Saleh, Widodo menuturkan peristiwa yang ia alami merupakan peristiwa paling mencekam selama ia hidup di Wamena sejak tahun 1970.
"Sejak saya tinggal di Wamena tahun 1970-an ini yang paling parah, dulu tidak pernah seperti ini. Saat ini ngeri, banyak pendatang yang dibunuh dan dibakar. Saya lihat sendiri," kisahnya.