Kegiatan yang digagas oleh Bidang Perkebunan dan Holtikultura Dispangtan Purwakarta itu menyasar masyarakat baik anak-anak maupun usia dewasa. Kegiatan tersebut menurutnya sekaligus upaya memaksimalkan masyarakat untuk gemar makan sayur-sayuran.
"Jelas targetnya semua kalangan, bahwa menanam itu menyenangkan bahkan antusias warga bisa kita lihat,apalagi anak – anak," kata Agus.
Untuk sampah plastik lanjut Agus, akan dikumpulkan baik dijadikan pot atau hiasan, atau didistribusikan kepada kelompok masyarakat yang memanfaatkan sampah plastik sebagai bahan daur ulang barang tepat guna.
"Upaya kita menjaga lingkungan dari sampah plastik yang memang sulit diurai, setelah terkumpul bisa dijadikan barang tepat guna," katanya.
Bukan hanya Dispangtan, pemanfaatan plastik menjadi barang tepat guna juga dilakukan oleh Dinas Pendidikan. Dimulai dari Edukasi melalui MPLS pada orientasi siswa, hingga menargetkan tahun 2020 sekolah di Purwakarta bebas dari sampah plastik. Termasuk menyelanggarakan karnaval pakaian daur ulang yang diikuti oleh 52 pelajar SMP perwakilan dari SMP Negeri/Swasta termasuk Sekolah Satu Atap (Satap).